Senin, 17 Oktober 2011

TEORI DIGITAL


Ini merupakan tugas softskill saya yang kedua untuk mata kuliah Peng.Tek. Internet & New Media.

Sebelumnya saya telah membahas mengenai kasus pemanfaatan social media yang beredar saat ini, Nah.. Pada tulisan saya kali ini saya akan mencoba membahas mengenai Digital Theory (Teori Digital), dimana masa sekarang sudah dapat dikatakan sebagai masa yang serba Digital, karena memang saat ini kemajuan dunia teknologi dan komunikasi saat ini yang bias dikatakan cukup pesat.

Digital itu sendiri berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Digital)

Digital adalah sebuah metode yang Complex, dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia.
Teori digital juga merupakan salah satu dari varian filsafat digital dimana pada teori digital selalu melihat semua aktivitas realitas dan mental, fisik sebagai pengolahan informasi digital.

Hal ini berdasarkan sumber (http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_philosophy) yang menyebutkan :
“ Digital philosophy is a modern re-interpretation of Gottfried Leibniz's monist metaphysics, one that replaces Leibniz's monads with aspects of the theory of cellular automata. Digital philosophy purports to solve certain hard problems in the philosophy of mind and the philosophy of physics, since, following Leibniz, the mind can be given a computational treatment. The digital approach also dispenses with the non-deterministic essentialism of the Copenhagen interpretation of quantum theory. In a digital universe, existence and thought would consist of only computation. (However, not all computation would be thought.) Thus computation is the single substance of a monist metaphysics, while subjectivity arises from computational universality. There are many variants of digital philosophy, but most of them are digital theories that view all of physical reality and mental activity as digitized information processing.”
Yang bila diterjemahkan menjadi : Filsafat digital adalah interpretasi modern kembali metafisika monis Gottfried Leibniz, salah satu yang menggantikan monads Leibniz dengan aspek-aspek dari teori otomata selular. Filsafat digital dimaksudkan untuk memecahkan masalah keras tertentu dalam filsafat pikiran dan filsafat fisika, karena, mengikuti Leibniz, pikiran dapat diberikan pengobatan komputasi. Pendekatan digital juga membagi-bagikan dengan esensialisme non-deterministik dari interpretasi Kopenhagen teori kuantum. Dalam sebuah alam semesta digital, keberadaan dan berpikir akan terdiri dari perhitungan saja. (Namun, tidak perhitungan semua akan berpikir.) Jadi perhitungan adalah substansi tunggal dari metafisika monis, sementara subjektivitas muncul dari universalitas komputasi. Ada banyak varian filsafat digital, tetapi kebanyakan dari mereka adalah teori digital yang melihat semua aktivitas realitas dan mental, fisik sebagai pengolahan informasi digital.

Jadi pada dasranya Teori Digital merupakan sebuah konsep pemahaman dari perkembangan Zaman mengenai Teknologi dan Sains, dengan adanya teori digital semua yang bersifat manual menjadi otomatis ,dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas .
Teori digital juga merupakan salah satu factor adanya new media yang semakin hari semakin berkembang, dimana disetiap perkembangannya selalu diikuti oleh adanya dampak positif dan dampak negatif. Untuk dampak itu sendiri kembali pada pengguna dari new media itu sendiri atau juga tergantung dari pengguna yang memanfaatkan adanya Digital Theory, apakah pengguna itu dapat bersikap bijaksana atau tidak.

Dilihat dari segi positif adanya Teori digital yang mempengaruhi adanya new media saat ini perlu kita perhatikan penggunaannya dan pemanfaatannya agar dapat berguna bagi diri pribadi ataupun orang lain yang ada disekitar kita.

Sekian tulisan saya kali ini mengenai Digital Theory, kurang lebihnya mohon maaf, dan semoga tulisan saya kali ini dapat berguna bagi saya khusunya dan bagi pembaca semua umumnya.

Kritik dan saran saya tunggu untuk perbaikan selanjutnya,

Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar